Sejarah Emas Sebagai Alat Tukar Barang Sebelum Uang Logam dan Kertas
29 Desember, 2020
Add Comment
Mungkin banyak diantara kita yang tau kalau emas adalah salah satu mata uang yang paling lama dan paling luas dipakai dalam sejarah peradaban manusia. Bahkan sampai sekarang pun, emas masih punya nilai yang tinggi dan jadi salah satu alat penyimpan nilai yang diminati sama banyak orang. Tapi pernah kepikiran enggak sih, bagaimana sejarahnya sampai emas dijadikan alat tukar perdagangan di berbagai belahan dunia selama ribuan tahun?
Asal Usul Penggunaan Emas
Kenapa nenek moyang kita tidak memilih benda lain buat dijadikan mata uang? Dan kenapa emas itu dihargai mahal sampai saat ini? Biasanya jikalau orang ditanya demikian, jawabannya: yak arena sudah dari dulu emas dianggap sebagai logam mulia, atau, ada juga yang bilang, karena emas punya nilai intrinsiknya sendiri.
Padahal kalau dipikir-pikir, emas itu tidak esensial buat kehidupan sehari-hari. Tidak bisa dijadikan bahan bangunan juga. Lah, terus kenapa emas dihargai mahal? Sampai-samapai jadi alat tukar perdagangan dimasa lalu oleh banyak peradaban dunia? Dari bangsa Sumeria, Romawi, Jepang, China, India, sampai ke era kolonial eropa dan amerika?
Penasarankan, bagaimana emas bisa jadi alat tukar perdagangan sampai menjadi komoditas penyimpan nilai diera modern. Jadi ceritanya begini. Ribuan tahun yang lalu, ketika manusia belum mengenal konsep uang apalagi emas , manusia memenuhi kebutuhan mereka dengan saling tukar-tukaran barang yang mereka punya atau istilah populernya adalah sistem barter.
Orang yang baru menangkap ikan akan menukar hasil tangkapannya sama barang lain yang dia butuhkan. Contohnya seperti kayu bakar, gandum, dan lain-lain. Tapi tentu aja, system barter ini bukanlah mekanisme ekonomi yang sempurna. Ada banyak kekurangannya, mulai dari standar kualitas barang yang berbeda-beda, sampai proses negosiasi yang sangat ribet karena sulitnya menemukan kebutuhan yang sinkron antara kedua belah pihak.
Buat menyelsaikan masalah itu, manusia mulai mencari satu barang yang bisa dipakai sebagai alat tukar yang berlaku umum buat semua orang. Nah, satu barang itulah yang akan menjadi cikal bakal konsep uang. Dalam hal ini, satu barang itu berperan sebagai alat tukar perantara dalam perdagangan. Dan tentu saja, barang yang menjadi alat tukar ini penggunaannya harus diakui oleh sebanyak-banyaknya kelompok masyarakat.
Terus, barang yang menjadi alat tukar apa sih? Apakah langsung memakai emas? Tidak. Awalnya nih, setiap kelompok masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki alat tukar yang berbeda-beda. Misalnya nih, komoditas pertama yang tercatat dalam sejarah sebagai alat tukar perdagangan adalah jelai padi, yang dipakai oleh bangsa Sumeria 3000 tahun sebelum masehi.
Ada juga pisau dari perunggu yang dipakai Dinasti Zhou sebagai alat tukar. Terus, masyarakat mana nih yang memakai emas? Apakah emas itu dipakai sebagai alat tukar di daerah yang memiliki banyak cadangan emas? Owh tidak begitu! Uniknya, justru peradaban Aztec yang kaya dengan mineral emas malahan menjadikan emas sebagai bahan kerajinan buat hiasan saja. Dan mereka pakai biji cokelat sebagai uang yang berlaku sebagai alat tukar menukar.
Terus bagaimana tuh ceritanya alat tukar yang bermacam-macam ini akhirnya dipersatukan oleh alat tukar berbahan logam, atau khususnya logam emas? Jadi begini, dalam perkembangan sejarah alat tukar, manusia itu berpikir bahwa alat tukar yang mereka pakai sebelumnya masih belum ideal buat jadi alat tukar yang universal, buat semua pihak.
Ada alat tukar yang berupa makanan, tapi punya kelemahan, karena kurang awet dan gampang membusuk. Ada juga alat tukar dalam bentuk batu yang awet, tapi susah disimpan dan dibawa kemana-mana. Dan ada juga alat tukar yang awet dan gampang dibawa tapi terlalu gampang didapatkan dan diproduksi, jadi nilainya turun terus.
Penggunaan Logam Emas Sebagai Alat Tukar
Pada masa kebudayaan logam, masyarakat mulai berpikir, logam ini kayaknya cocok dipakai sebagai alat tukar yang sangat praktis. Karena, logam ini cukup langka, awet, tidak cepat rusak, dan cukup praktis buat dibawa kemana-mana. Bahkan logam bisa dilebur dan dicetak dengan gambar tertentu. Makanya, uang logam ini bisa menjadi simbol atau identitas buat penguasa daerah tertentu.
Peradaban yang pertama kali menggunakan logam adalah peradaban China kuno yang menggunakan tembaga sebagai alat tukar, kira-kira 1000 tahun sebelum masehi. Sementara peradaban pertama yang tercatat memakai emas sebagai alat tukar adalah Kerajaan Lydia, yang terletak di daerah Turki sekitar 550 tahun sebelum masehi.
Walaupun sebagaian peradaban sudah menggunakan logam dan emas sebagai alat tukarnya. Akan tetapi tidak semua bangsa di dunia secara otomatis langsung kompak secara bersamaan menggunakan logan dan emas. Melainkan butuh proses dan waktu yang panjang, dan sampai akhirnya banyak msyarakat di seluruh belahan dunia yang mulai mengakui emas, perak, tembaga sebagai alat tukar dalam hal perdagangan.
Satu hal yang sangat membantu proses adaptasi penggunaan emas sebagai uang adalah penaklukan kerajaan-kerajaan di Timur Tengah hingga Eropa, di era kalsik sampai era kerajaan Romawi. Dari kerajaan Lydia yang ditaklukkan sama Persia Kuno di tahun 546 SM yang Kemudian ditaklukkan lagi sama Iskandar Agung. Penggunaan koin emas terus meluas sampai diadaptasi sama kerajaan Romawi Kuno yang mencakup seluruh pesisir Laut Meditarenia.
Nah, jikalau kamu familiar dengan mata uang dinar, yang sekarang banyak dipakai di beberapa Negara di Timur Tengah, sebenarnya Dinar itu diambil dari nama koin perak dari peradabaan Romawi kuno, yaitu ‘denari’ atau ‘denarius’ yang dipakai sejak 200 tahun sebelum masehi sampai abad ke-4 Masehi. Dari situ Kita bisa ambil kesimpulan bahwa perjalanan membangun persepsi bhwasannya logam khususnya emas menjadi alat tukar yang universal itu berproses. Dari masa ke masa, melalui berbagai peperangan dan anekasasi yang berjalan selama ribuan tahun silam. Dari wilayah Meditenaria sampai ke Timur Tengah, lanjut ke India, Tiongkok dan samapi pada era kolonial Eropa. Dan akhirnya masuk ke benua Amerika oleh penjelajah bangsa Sepanyol di abad 15.
Pada tahun 1821, Negara Inggris menjadi salah satu Negara pertama yang secara resmi menjadikan emas sebagai standar dalam percetakan uang kertas. Mungkin Kamu ada yang penasaran, maksudnya emas jadi standar itu bagaiamana sih? Jadi gini, emas itu sebelumnya sudah menjadi alat tukar berbentuk logam yang paling dipercaya di seluruh penjuru dunia selama ribuan tahun. Tentunya, ketika ada konsep alat tukar yang baru proses penerimaan dan kepercayaan masyarakat tidak bisa langsung berubah begitu saja. Makanya, untuk setiap penerbitan uang dalam bentuk kertas perlu ada jaminan emas dibalik penerbitan uang kertas tersebut. Dengan begitu, tidak semua institusi bisa sembarangan menerbitkan uang begitu saja.
Tapi seiring berjalannya waktu, konsep standarisasi emas mengalami banyak gejolak dalam dinamika geopolitik dunia. Misalnya, penghentian sementara pada tahun 1914 sampai 1925 akibat perang dunia pertama. Terus, setelah perang dunia dua berakhir, para pemenang perang menyepakati sebuah perjanjian bernama ‘Bretton Woods Agreement’. Pada perjanjian tersebut disepakati bahwa emas menjadi Underlying atau jaminan dari setiap pencetakan mata uang US Dollar. Dan nialai dari semua mata uang du dunia ini bakal berpatokan pada mata uang US Dollar. Sejak saat itu, US Dollar dianggap sebagai emas yang baru dan mejadi reserve currency terbesar di dunia samapai dengan hari ini.
Tapi dalam proses penerapannya, banyak dinamika geopolitik terkait dengan pemulihan ekonomi setelah perang duni dua dan juga ketegangan politik Amerika dengan Negara-negara lain. Sampai akhirnya di tahun 1971, presiden Amerika Ricard Nixon mengambil kebijakan untuk mencabut gold standard dari mata uang US Dollar. Dan mengakhiri kesepakatan di perjanjian Bretton Woods Agreement. Sejak saat itulah konsep uang yang kita kenal saat ini dinamai uang fiat, yang nialainya itu floating dan mengambang dan hanya didasari pada kepercayaan terhadap lembaga Negara yang menerbitkan mata uang tersebut.
Okey segitu saja dulu pembahasan mengenai sejarah emas sebagai alat tukar pada kesempatan kali ini. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kata-kata atau kalimat yang salah. Dan penulis memohon untuk kritik dan sarannya melalui kolom komentar yang telah tersedia di bawah. Terimakasih.
0 Response to "Sejarah Emas Sebagai Alat Tukar Barang Sebelum Uang Logam dan Kertas"
Posting Komentar